Progresif

Semangat kemahasiswaan menuju BEM FAI ke arah kemajuan, serta berhaluan ke arah perbaikan

Adaptif

Kecepatan membaca dan menyesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tren, maupun kesempatan

Inklusif

Mengedepankan asas keterbukaan serta menghargai keberagaman dan menerima perbedaan

Komunikatif

Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa dengan tetap mengedepankan asas kekeluargaan

SELAMAT DATANG

Selamat datang di situs resmi BEM FAI UNWAHAS 2025 Kabinet Perjuangan. Kami secara aktif terus berupaya dan berinovasi memberikan informasi seputar kampus Unwahas dan masyarakat umum demi meningkatkan kepuasan mendapatkan informasi khususnya di lingkungan Fakultas Agama Islam.

VISI :

Mewujudkan mahasiswa FAI yang aktif, bersinergi, sosialis, dan kreatif dalam mengembangkan organisasi yang lebih maju.

MISI :

Membangun BEM FAI Unwahas yang solid dan progresif.

Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam setiap kegiatan.

Menjalin komunikasi dan hubungan baik dalam maupun luar organisasi.

PROGRAM KERJA

Program Kerja adalah landasan bergerak suatu organisasi supaya dapat menjalankan kegiatan selama satu periode kepengurusan. Melalui rancangan program ini akan tergambarkan apa saja aktivitas suatu organisasi selama satu periode

Peningkatan Mutu Mahasiswa

Meningkatkan mutu keilmuan mahasiswa yang berkepribadian cendekiawan, berwawasan luas, dan berpegang teguh terhadap nilai-nilai keaswajaan dan Pancasila.

Digitalisasi Pendidikan

Memberikan edukasi tentang digitalisasi khususnya sektor pendidikan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.

Student Social Control

Membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial yang tinggi mahasiswa dalam menanggapi masalah sosial keagamaan dan kemahasiswaan.

Student Self Development

Mengoptimalkan peran dan sumber daya mahasiswa dalam berbagai aspek kehidupan dengan mengembangkan keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan untuk mencapai potensi yang dimiliki.

Rencana Kegiatan

Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya, di mana, kapan jadwalnya dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta berbagai keterangan mengenai tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.

  • 05 Juni 2022 – Rapat Bulanan Rapat bulanan adalah agenda di setiap awal bulan yang dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi kinerja dan perbaikan kinerja kepengurusan BEM FAI kedepan.
  • 18 Juni 2022 – Seminar Pendidikan Seminar Pendidikan adalah kegiatan ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu dibidang pendidikan dengan prasarana serta tanggapan melalui diskusi aktif untuk mendapatkan suatu keputusan bersama.
  • 14 Juli 2022 – Workshop Content Creator Pelatihan Content Creator berbasis edukator bersama para pemateri yang expert dibidangnya sebagai wadah bagi mahasiswa mengembangkan kreativitas yang terintegrasi dengan berbagai platform media.

BEM FAI UNWAHAS

Tugas Pokok dan Fungsi
  • Pelaksana kegiatan sesuai dengan GBHOK
  • Memberikan saran, pendapat dan usulan kepada pimpinan fakultas
  • Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap Himpunan Mahasiswa Jurusan
  • Koordinator kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas
  • Mencari jalan keluar masalah kemahasiswaan di tingkat fakultas
  • Mewakili mahasiswa fakultas baik kedalam maupun keluar
  • Merancang dan menetapkan mekanisme kerja kepengurusan BEM FAI
  • Melantik dan mengesahkan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Keanggotaan dan kepengurusan
  • Mahasiswa aktif FAI dan terdaftar pada semester yg berjalan
  • Pengurus BEM FAI terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan departemen-departemen
  • Masa bakti pengurus BEM FAI adalah 1 tahun
  • Kepengurusan BEM FAI disahkan dan ditetapkan oleh dekan fakultas
Syarat dan Ketentuan Umum
  • Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Mahasiswa aktif FAI dan terdaftar pada semester yang berjalan
  • Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
  • Berbudi pekerti luhur dan berjiwa kepemimpinan
  • Mengakui Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara
  • Mengikuti ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah An-Nahdliyah
  • Minimal semester 3 dan maksimal semester 7
  • Memiliki IPK minimal 2.75

PENGURUS HARIAN

KOORDINATOR

ANGGOTA

KEMENTERIAN

Informasi Terbaru

Update informasi dan berita terbaru Badan Eksektuf Mahasiswa Fakultas Agama Islam

BEM FAI UNWAHAS Sukses Gelar LKMM-TD 2025: Cetak Pemimpin Mahasiswa yang BAIK

BEM FAI UNWAHAS Sukses Gelar LKMM-TD 2025: Cetak Pemimpin Mahasiswa yang BAIK

Semarang, 15 Juni 2025— Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim (BEM FAI UNWAHAS) sukses menyelenggarakan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) Tahun 2025 pada tanggal 14–15 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Balai Diklat Keagamaan Semarang dengan mengusung tema “Optimalisasi Karakter Kepemimpinan Mahasiswa yang BAIK (Berkemajuan, Adaptif, Inovatif, dan Kreatif)."

Latihan Keterampilan Manajeman Mahasiswa Tingkat Dasar ( LKMM-TD ) Merupakan Program Pembinaan Kaderisasi Lanjutan di Ranah Internal Yang Memberikan Pemahaman Mengenai Management Organisasi & Kepemimpinan. LKMM bertujuan membekali mahasiswa untuk memiliki kemampuan memimpin dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka mengembangkan kemampuan manajerial Serta Membekali Mahasiswa Dengan Keterampilan Menyelenggarakan Kegiatan Dengan Perencanaan & Sistematika Yang Baik. 

Acara LKMM-TD 2025 dibuka secara resmi pada pukul 10.00 WIB, diawali dengan iringan Parade Bendera yang diiringi oleh beberapa pimpinan seperti Sekretaris Dinas pendidikan kota Semarang , Dekan FAI, Ketua BEM & Para pimpinan ormawa dilingkungan Fakultas Agama Islam. ditampilkan juga seni tari sebagai bentuk penyambutan dan pembuka suasana kegiatan. Dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an Oleh saudara Nur Muhammad ( Juara 1 Qori FAI FESTIVAL 2024 ). Setelah itu, dilanjutkan dengan laporan ketua panitia oleh saudari Noor Affifah, sambutan-sambutan oleh Ketua BEM FAI UNWAHAS ( ALIMUL AZKIA ), pembuka acara oleh Dekan FAI ( DR. KH. IMAN FADHILAH ,M.SI ) & Keynote Speaker oleh Bapak Wakil Walikota Semarang yang dalam hal ini dihadirkan oleh Beliau Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang  Bapak Dr. ERWAN RAHMAT, M.PD.  Sebagai bentuk dukungan dan dorongan terhadap pentingnya penguatan kapasitas manajerial, keterampilan & kepemimpinan mahasiswa di lingkungan Fakultas Agama Islam.

Acara LKMM-TD 2025 ini dihadiri kurang lebih 250  mahasiswa FAI UNWAHAS yang telah memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai peserta. Selama dua hari, para peserta mendapatkan pembekalan melalui rangkaian materi, diskusi interaktif, serta simulasi kepemimpinan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan manajerial, komunikasi, dan kerja sama tim.

Terdapat empat narasumber dihadirkan dalam kegiatan LKMM-TD 2025 untuk memberikan pembekalan materi yang relevan dengan pengembangan keterampilan manajemen & kepemimpinan mahasiswa.

Sesi pertama disampaikan langsung oleh anggota DPRD Jawa Tengah beliau Bapak  H. Abdul Hamid, M.Pd dengan materi Pengendalian Motivasi.  Sesi kedua diisi oleh akademisi & Direktur YPK eLSa yaitu bapak Dr. Tedi Kholiludin, M.Si, yang membawakan materi Perumusan Gagasan Awal. Materi ketiga disampaikan oleh Qiqiya Tantowi Aziz, S.H ( Demisioner Ketua DPM Universitas Wahid Hasyim ) dengan materi Penjabaran Rencana Kerja & Kepanitiaan. Sesi yang paling terakhir diisi langsung oleh Wakil Dekan FAI sekaligus Sekretaris PW LP Ma,arif NU Jawa Tengah beliau Bapak Dr. M Ahsanul Husna, M.Pd yang membahas terkait dengan Administrasi.

Setiap sesi disambut dengan antusias oleh para peserta yang aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. 

Pada hari kedua, selain evaluasi dan refleksi materi, kegiatan dilanjutkan dengan outbound atau permainan luar ruangan yang melibatkan seluruh peserta & panitia . Kegiatan ini dirancang untuk membangun kekompakan, kerja sama tim, dan komunikasi yang efektif. Berbagai permainan edukatif dan tantangan kolaboratif dilakukan dan dibungkus dengan suasana yang menyenangkan. Peserta diajak untuk menumbuhkan rasa empati, belajar memahami peran dalam tim, serta menumbuhkan semangat pantang menyerah. 

Antusiasme peserta dan dukungan berbagai pihak menjadi bukti bahwa semangat membentuk pemimpin mahasiswa yang berkarakter tetap kuat di tengah dinamika zaman. Dengan semangat "Kabinet Perjuangan", kegiatan LKMM-TD 2025 sukses dilaksnakan serta diharapkan mampu mencetak generasi mahasiswa FAI yang tidak hanya aktif dalam dunia perkuliahan, tetapi juga siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan agama.

BEM FAI Unwahas Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bersama Awardee LPDP BIB Master of Islamic Education at Wahid Hasyim University

BEM FAI Unwahas Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bersama Awardee LPDP BIB Master of Islamic Education at Wahid Hasyim University

Bemfai-uwh.or.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang menyelenggarakan pelatihan penulisan karya ilmiah dengan mengusung tema “Optimalisasi pelatihan penulisan karya ilmiah untuk soft skill mahasiswa”, pada Minggu (26/03/23). Pukul 13.00 - 19.00 WIB, bertempat di Lab. Micro Teaching, gedung C Kampus 1 Unwahas. 

Seminar ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam dan delegasi dari masing-masing prodi FAI, dengan menghadirkan Roshifah Jauhari (Awardee LPDP BIB Master of islamic Education at Wahid Hasyim university, Awardee Olimpiade Sains Agama dan Riset karya inovasi bidang sosial keagamaan nasional at Banda Aceh) sebagai pemateri tunggal.

Faknur Rofiah selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan “rasa terimakasihnya kepada pihak yang sudah berkontribusi dan panitia untuk menyukseskan acara ini, semoga acara ini bermanfaat”. Jelas Faknur.

Sementara itu, Sabrina Isnaini Azkiya Rizki selaku ketua BEM FAI menyampaikan harapannya “semoga teman-teman dapat secara maksimal mengikuti acara ini sebagai bekal agar mampu berkompetisi dengan baik di bidang kepenulisan karya ilmiah”. Tegasnya.

Setelah rangkaian pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan dialog aktif bersama pemateri. Pada kesempatan tersebut, Rhoshifah Jauhari, selaku pemateri menyampaikan “bahwa di samping menunjukkan hasil analisis, karya tulis ilmiah juga dapat menunjukkan pencapaian akademik seperti skripsi, tesis, dan makalah.”

“Dalam pembuatan karya tulis ilmiah itu harus sesuai dengan format dan tata aturan yang berlaku sehingga dapat mudah dipahami dan dimengerti.” Tutur Roshifa.

“Bagi mahasiswa, mengetahui tentang tata aturan pembuatan karya tulis ilmiah sangat penting. Apa lagi kini banyak media-media yang memudahkan kita untuk mencari materi-materi pelajaran seperti google scholar dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Penulis : Dina Lorenza

Minimnya Publikasi dan Sosialisasi Peraturan Rektor Tentang PPKS di Lingkungan Unwahas, BEM FAI Himbau Perlunya Melibatkan Peran Aktif Ormawa

Minimnya Publikasi dan Sosialisasi Peraturan Rektor Tentang PPKS di Lingkungan Unwahas, BEM FAI Himbau Perlunya Melibatkan Peran Aktif Ormawa

BEM FAI UNWAHAS - Perguruan Tinggi merupakan batu loncatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri. Maka penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi harus didukung oleh jaminan rasa aman dari segala bentuk kekerasan dan menjadi lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Terciptanya kondisi aman tersebut bukan hanya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas kampus yang lengkap, tetapi juga diperlukan kondisi di mana mahasiswa merasa terlindungi saat melakukan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ekstrakulikuler. Salah satu aspek kenyamanan tersebut adalah tidak mengalami kekerasan seksual.

Apa itu Kekerasan Seksual ?

Kekerasan seksual di lingkungan kampus akhir-akhir ini menjadi isu hangat di tengah masyarakat, dan perlu dicegah serta ditangani agar tidak menghambat proses seseorang dalam mengemban ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. Menurut Munandar Sulaeman & Siti Homzah (2010:79), kekerasan seksual adalah perbuatan memaksa orang lain untuk melakukan aktivitas seksual tanpa persetujuan atau tidak dikehendaki korban.

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi, kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam kekerasan seksual terdapat relasi kuasa yang timpang, dan berpotensi memberikan peluang bagi terjadinya kekerasan seksual kepada pihak yang lebih lemah. Dalam identifikasi yang dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Hak Asasi Perempuan (Komnas Perempuan), menemukan bahwa kekerasan seksual tidak terkait dengan persoalan seks atau hasrat semata, melainkan adanya ketimpangan relasi kuasa antara pelaku dan korban.

Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu proses yang mengubah relasi kuasa tersebut menjadi setara atau terjadinya kondisi kesetaraan gender sehingga dapat mengurangi tindakan-tindakan penyalahgunaan kekuasaan dari  pihak yang posisinya kuat kepada pihak posisinya lebih lemah, dan menghapus tindakan diskriminasi di dalam masyarakat.

Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran tidak bebas dari ancaman kekerasan seksual. Bentuk kekerasan seksual yang terjadi di kampus pun beragam, meliputi perilaku fisik maupun non-fisik (termasuk juga pelecehan seksual luar dan dalam jaringan atau daring).

Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, antara tahun 2015 sampai dengan 2021 kekerasan seksual di lingkungan pendidikan paling banyak terjadi di perguruan tinggi, yaitu 35 kasus. Meski angka yang ditunjukkan dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif dan sempat mengalami penurunan di tahun 2021, lantas tidak bisa dianggap sebagai perbaikan. Sebab, potensi korban tidak melapor mungkin lebih tinggi dari yang tercatat.

Dalam liputan khusus Tirto.id yang bertajuk “Testimoni Kekerasan Seksual”, 174 penyintas dari 79 kampus di 29 kota pernah mengalami kekerasan seksual, meliputi; pelecehan seksual, intimidasi bernuansa seksual, hingga pemerkosaan. Rata-rata kejadian kekerasan seksual tersebut terjadi pada saat melakukan kegiatan kampus baik di luar maupun di dalam kampus. Dan sedikit sekali dari mereka yang melaporkan tindak pidana kekerasan seksual yang dialaminya kepada pihak kampus.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh Tirto.id, sebagian besar dari 174 penyintas merasa lebih baik diam, tidak melaporkan kejadian yang dialaminya ke pihak kampus. Bahkan, mereka juga enggan membicarakan dan memilih melupakan kejadian tersebut meskipun secara psikologis mereka terganggu dan mengalami trauma berkepanjangan.

Mengenal Peraturan Rektor Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

Sebagai perguruan tinggi swasta di Semarang, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) telah menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual. Hal ini dibuktikan dengan ditetapkannya Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Universitas Wahid Hasyim, yang menjadi payung jika terjadi tindak kekerasan seksual.

Peraturan tersebut merupakan turunan dari Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Permendikbudristek Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Dalam Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2022 ini, mengatur secara rinci mengenai bentuk kekerasan seksual yang mencakup tindakan yang dilakukan baik secara verbal, non-fisik, fisik, dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi, yang meliputi 21 jenis kekerasan seksual.

Selain itu juga memuat mengenai pencegahan, penanganan, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), serta mekanisme penanganannya. Adapun muatan tentang pengenaan sanksi administrasi kepada pelaku yang terbukti melakukan kekerasan seksual diatur dalam Bab III tentang penanganan.

Dengan ditetapkannya Peraturan Rektor tentang PPKS ini, BEM FAI Unwahas berharap adanya kontinuitas dalam bentuk implementasi yang baik demi terciptanya lingkungan kampus Unwahas yang nyaman dan aman dari tindakan kekerasan seksual.

Minimnya Publikasi dan Sosialisasi Peraturan Rektor Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Unwahas

Meski Peraturan Rektor tentang PPKS di lingkungan Unwahas sudah berlaku satu tahun lebih sejak ditetapkannya, yaitu pada Jum’at, 28 Januari 2022, namun tidak banyak civitas akademika yang mengetahui. Minimnya publikasi dan sosialisasi kepada seluruh civitas akademika dinilai menjadi alasan kuat ketidaktahuan mereka.

Hal tersebut tentu sangat disayangkan, karena bagaimanapun seharusnya para stakeholder terkait aktif melakukan sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada seluruh civitas akademika tentang peraturan dan pedoman yang telah dibuat untuk membantu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan tentang kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Di samping itu, dalam mengimplementasikan peraturan PPKS ini juga perlu melibatkan peran organisasi internal di perguruan tinggi melalui penguatan budaya komunitas mahasiswa dalam bentuk komunikasi, informasi, maupun edukasi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Kendati demikian, BEM FAI mengapresiasi disahkannya Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2022 yang memberikan kepastian hukum bagi para korban kekerasan seksual di perguruan tinggi. Harapannya, para stakeholder masif mensosialisasikan peraturan PPKS ini dan melibatkan peran aktif organisasi internal sebagai upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman dalam mengampu pendidikan tinggi.

Untuk peraturan lengkap tentang PPKS, silahkan unduh dan baca melalui tautan berikut ini.

Jenis Tentang Tautan
Permendikbudristek No. 30 Th. 2021 PPKS di Lingkungan Perguruan Tinggi Lihat
Persekjen Kemendikbudristek No. 17 Th. 2022 Pedoman Pelaksanaan Permendikbudristek No. 30 Th. 2021 Lihat
Perek No. 1 Th. 2022 PPKS di Lingkungan Universitas Wahid Hasyim Lihat
Pedoman PPKS Unwahas 2023 Pedoman PPKS di Lingkungan Universitas Wahid Hasyim Lihat
Seminar dan Pelantikan Ormawa FAI Unwahas, Dekan FAI Tekankan Semangat Koordinasi dan Cinta Organisasi

Seminar dan Pelantikan Ormawa FAI Unwahas, Dekan FAI Tekankan Semangat Koordinasi dan Cinta Organisasi

Semarang, bemfai-uwh.or.id - Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM ) Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang menyelengarakan Seminar dan Pelantikan Ormawa FAI periode 2022-2023, dengan mengusung tema “Peran Mahasiswa FAI dalam Membangun Citra Kampus yang Religius” pada Rabu, (18/02/23) pukul 09.00-13.00 WIB. Bertempat di gedung C3.04 - C3.06 Kampus 1 Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Seminar dan Pelantikan Ormawa FAI tersebut di ikuti seluruh Pengurus Ormawa Fakultas Agama Islam dengan menghadirkan para Petinggi Fakultas Agama Islam, yakni Dr. H. Iman Fadhilah, M.S.I. (Dekan Fakultas Agama Islam), M. Ahsanul Husna, M.Pd.(Wakil Dekan Fakultas Agama Islam), Anas Rohman, M.Pd. (Kaprodi Pendidikan Agama Islam) dan Ubbdaul Adzkiya, S.E.I., M.A, (Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah), Ummu Jauharin Farda, M.Pd., (Sekretaris Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), dan Dr. Muh. Khamdan, MA. Hum. (Dewan Pembina Paradigma Institute dan Widyaiswara Kemenkumham) sebagai pemateri seminar Ormawa FAI.

Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. H. Iman Fadhilah, M.S.I. secara resmi melantik seluruh pengurus Ormawa FAI. Dalam arahannya Beliau menyampaikan; "bahwa ormawa FAI harus saling berkoordinasi dengan pimpinan FAI perihal segala kegiatan. Menjadi pengurus ormawa ibarat punya pacar baru, orang berpacaran itu ada rumusnya; yaitu cinta, karena dengan cinta tumbuh kenyamanan, segala hal akan diupayakan jika ada rasa cinta".

"Berorganisasilah kalian dengan didasari rasa cinta dan nyaman, sehingga tidak ada beban dalam melaksanakan semua kegiatan", imbuh Beliau.

N.S. Abbas, selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Agama Islam, dalam sambutannya menyampaikan "terimakasih kepada segenap pengurus ormawa FAI baik dari DPM, BEM maupun HMJ yang telah menyempatkan hadir dalam acara sakral ini. "Anak muda sekarang adalah pemimpin masa depan, semoga pelantikan ini membawa angin segar bagi Ormawa FAI kedepannya. Oleh karena itu, kita harus mampu mengemban amanah dengan baik, konsisten, dan saling berkoordinasi antara satu dengan lainnya", jelas N.S. Abbas.

Setelah sesi pelantikan selesai, acara dilanjut dengan seminar keorganisasian dan kemahasiswaan dengan mendatangkan Dr. Muh. Khamdan, MA. Hum. (selaku Dewan Pembina Paradigma Institute dan Widyaiswara Kemenkumham) sebagai pemateri seminar. Dalam kesempatan ini Beliau menyampaikan, "bahwa cintra (image) bagi perguruan tinggi merupakan modal dan kekuatan yang tak ternilai harganya. Hal ini kemudian memungkinkan berbagai upaya dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memujudkan citra kampus yang baik. Jika citra yang dihasilkan adalah positif, maka elektabilitas kampus di mata masyarakat akan baik. Sebaliknya, jika citra yang nampak adalah negatif maka pandangan masyarakat pun akan negatif", tuturnya.

Lebih lanjut, Beliau, Dr. Muh. Khamdan menjelaskan, bahwa nanti ketika sudah selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi, ada dua hal dari diri kita yang dilihat masyarakat, yaitu kompetensi dan karakter. Oleh karena itu, sebagai Pengurus Ormawa harus mampu mencerminkan citra positif kampus yang religius dengan langkah-langkah kerja antara lain ; kerja advokasi, kerja moderasi, kerja islamisasi dan kerja komunikasi", Jelas Beliau.

Kontributor: Kementerian Media dan Informasi

Pendaftaran Workshop Content Creator BEM FAI UNWAHAS 2022

Pendaftaran Workshop Content Creator BEM FAI UNWAHAS 2022

(WORKSHOP CONTENT CREATOR) 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

BEM FAI akan mengadakan acara Workshop Content Creator yang bertema "Berinovasi dengan menjadi content creator yang berbasis educator" yang pastinya bersama narasumber narasumber hebat. Penasaran ? Yuk simak informasinya di bawah ini.🤗

Keynote speaker :

Dr.H Iman Fadhillah.M.S.I (Dekan Fakultas Agama Islam)

Pemateri 1 :

Harish Ashifa El Hakim (Founder & CEO Aish Media Group)

Pemateri 2 :

Jauharul Azkiya (Professional Videographer & Content Creator)

📣 Write and remember :

📆 Kamis,14 Juli 2022

⏰ 10.00 WIB-Selesai

📲 Zoom Meeting

📌 Free HTM

Persyaratan :

1. Follow instagram @bemfai_uwh

2. Subcribe youtube BEM FAI UNWAHAS 

Benefit :

1. E-sertifikat

2. Networking

3. Knowledge

📌Link Pendaftaran : https://bit.ly/Daftar-WCC

📱 Contact Person :  +62 859-1599-95198 (Nurul Hidayah)

See you next time👋🏻
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

______
More info :
Instagram : bemfai_uwh
Youtube : BEM FAI UNWAHAS
Facebook
Menjawab Tantangan dan Respons Pendidikan Islam di Era Society 5.0, BEM FAI Unwahas Adakan Seminar Nasional

Menjawab Tantangan dan Respons Pendidikan Islam di Era Society 5.0, BEM FAI Unwahas Adakan Seminar Nasional

Semarang, bemfai-uwh.or.id – Pada Sabtu (18/06/2022), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Wahid Hasyim Semarang sukses menyelenggarakan seminar nasional pendidikan Islam dengan tema “Tantangan dan Respons Pendidikan Islam di Era Society 5.0” secara online melalui platform zoom.

Tema tersebut diangkat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim sebagai respons munculnya society 5.0 dengan tantangan yang semakin kompleks yang harus dihadapi dunia pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Kompleksitas tantangan tersebut harus dibarengi dengan kompetensi yang memadai oleh para pendidik, mahasiswa, maupun seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu kita harus berpendidikan, karena pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup dan kehidupan manusia. Sebagaimana pendapat seorang filsuf sekaligus pendidik Amerika, John Dewey, yang dikenal dengan istilah Long Life Education atau pendidikan sepanjang hayat, bahwa selama hidupnya manusia akan terus-menerus belajar.

Dalam seminar nasional pendidikan Islam kali ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim (BEM FAI UNWAHAS) mengundang Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd selaku Koordinator IT Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Wilayah Jawa Tengah sebagai narasumber utama. Hal tersebut dimanfaatkan oleh para peserta seminar nasional yang antusias memanfaatkan kesempatan untuk bertanya.

Selain itu, Beliau, Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd juga aktif di beberapa organisasi baik tingkat regional maupun nasional, di antaranya adalah sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Guru PAI Indonesia Jawa Tengah, dan menjabat di Bidang IT Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Guru PAI Indonesia. Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd menyampaikan bahwa society 5.0 atau masyarakat 5.0 adalah sebuah keniscayaan, tidak bisa dihindari, tetapi bisa kita siasati.

“Untuk menghadapi era society 5.0 ini, dibutuhkan adanya perubahan paradigma pendidikan. Di antaranya, pendidik meminimalkan peran sebagai learning material provider (penyedia materi pembelajaran), pendidik harus menjadi penginspirasi bagi tumbuhnya kreativitas peserta didik. Pendidik juga harus berperan sebagai fasilitator, tutor, penginspirasi dan pembelajar sejati yang memotivasi peserta didik untuk merdeka belajar”, ujarnya.

Lebih lanjut, Beliau, Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd menjelaskan bahwa sebagai seorang pendidik di era society 5.0, para guru harus memiliki keterampilan dibidang digital dan berpikir kritis, inovatif, dan dinamis dalam mengajar di kelas, serta menguasai materi secara luas dan mendalam untuk menghasilkan murid yang pintar, terampil, shaleh secara spiritual dan sosial.

“Sebagai seorang pendidik di era society 5.0, seorang guru harus memiliki tujuh kompetensi, yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogis, kompetensi digital, berjiwa leadership, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual”, pungkasnya.

BADAN PENGURUS HARIAN

Sabrina Isnaini Azki Arizki

Ketua Umum

"Setiap orang memiliki hak, tanggung jawab, dan kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin."

Ni'am Azhari

Wakil Ketua

"Berorganisasilah, karena rebahan sambil berangan-angan tidak membuatnya mencintaimu."

Lailatun Nuzulina

Sekretaris 1

Seorang pemimpin mempengaruhi orang lain; dia tidak pernah tahu di mana pengaruhnya berhenti."

Tatia Febriana

Sekretaris 2

Dont wait for someone to bring you flower, plant your own garden and decorate your own soul."

Masatirul Ummah

Bendahara 1

"Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan intelektual kurang ajar."

Ida Herawati

Bendahara 2

"Jangan takut mencintai orang lain, karena yang seharusnya takut adalah orang yang Anda cintai."

Peta Lokasi dan Kontak

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

PETA LOKASI